Pengikut

Rabu, 17 Februari 2010

2.000 WNI Serbu KBRI Kuala Lumpur

Sekitar 2.000 warga negara Indonesia (WNI), termasuk TKI (tenaga kerja Indonesia), mendatangi KBRI Kuala Lumpur untuk mengurus perpanjangan paspor, legalisasi dokumen lainnya, dan pengurusan SPLP (surat pengganti laksana paspor).

"Akibat libur panjang di Malaysia karena tahun baru China. Hari ini baru masuk kerja, jumlah yang datang hari ini mencapai sekitar 2.000," kata minister counsellor Pensosbud (penerangan sosial budaya) KBRI Widyarka Ryananta, Rabu malam.

Ia mengatakan, Duta Besar (Dubes) Da’i Bachtiar sampai turun tangan mengatur agar tidak terjadi kekacauan. "Kami melayani mereka mungkin hingga tengah malam ini," katanya.

Hari ini, lanjut KBRI, telah mengeluarkan 320 SPLP biasanya hanya 30-40 SPLP per hari. Pernah tertinggi mencapai 180 SPLP per hari. Hal ini disebabkan karena libur panjang tahun baru China dan rencana pemerintah Malaysia akan melakukan operasi besar-besaran terhadap pendatang dan pekerja ilegal mulai 16 Februari 2010.

"Kami menambah tenda-tenda agar warga dan TKI yang mengurus dokumen di KBRI tidak kepanasan atau kehujanan. Selain itu, kami menyediakan minuman. Kemungkinan para staf KBRI di bagian pelayanan harus bekerja mulai pagi ini hingga tengah malam nanti," tambah Widyarka.

KBRI tampak senang melihat warga Indonesia dan TKI yang dengan kesadaran sendiri mengurus kepulangan ke tanah air sebelum ada operasi pemerintah Malaysia.

"Kami sudah mengimbau melalui berbagai media pada warga Indonesia dan TKI yang ilegal untuk memanfaatkan peluang dari pemerintah Malaysia untuk kembali ke tanah air sebelum tertangkap oleh operasi imigrasi dan Rela," katanya.

Diakui, ada beberapa WNI atau TKI yang tidak mendapatkan SPLP karena banyak tidak bisa menunukan buktinya sebagai warga Indonesia.

"Mereka yang tidak punya bisa menujukan paspor lama, KTP, Ijazah atau dokumen lainnya yang menunukan sebagai warga Indonesia terpaksa tidak bisa diberikan SPLP," kata Widyarkan.

0 komentar:

Posting Komentar